Menggali dan Mengoptimalkan Bakat Anak
Setiap anak memiliki bakat dan minat yang berbeda-beda. Orang tua bisa menggali, mengasah, dan mengembangkan bakat anak sehingga kemampuannya dapat berkembang secara optimal. Mengenali minat dan bakat anak perlu dilakukan sedini mungkin agar arah pendidikan bisa disinkronkan. Apakah ketika seorang anak selalu mendapatkan nilai tinggi saat pelajaran menggambar sudah pasti ia memiliki bakat menggambar? Belum tentu, ketahui cara mengetahui minat dan bakat anak yang sebenarnya.
Apakah minat dan bakat anak di zaman yang serba canggih ini dapat digali dengan maksimal? Bagaimana peran orangtua dalam menggali potensi anak? Tentu saja, kita semua sebagai orangtua menginginkan potensi anak yang diberikan oleh Allah SWT dapat tergali dan dimaksimalkan, karena minat dan bakat yang dimiliki anak nantinya akan menjadi life skill, yaitu kemampuan khusus untuk dapat bertahan hidup. Ini menjadi bekal yang sangat bermanfaat hingga mereka dewasa. Namun, kapan dan bagaimana orang tua bisa mengetahui bakat anak? Seperti apa cara mengembangkan bakat anak tanpa mengeksploitasinya? Berikut Ini penjelasan lengkapnya.
CARA MENGETAHUI BAKAT ANAK
Terkadang orangtua tidak mengetahui kalau anak memiliki bakat tertentu, sehingga kurang bisa mengembangkan kemampuan anak. Pada dasarnya, orangtua bisa mencari tahu bakat anak mulai dari hal-hal yang ia sukai. Amati apa saja yang biasanya anak lakukan saat waktu luang. Ada beberapa perilaku yang menunjukkan anak memiliki bakat atau minat khusus terhadap sesuatu, yaitu sebagai berikut:
- Sangat penasaran terhadap sesuatu
- Daya ingat kuat
- Senang memperhatikan sesuatu
- Mampu menmecahkan masalah
- Belajar hal baru dengan cepat
- Banyak bertanya dan kritis
CARA MENGEMBANGKAN BAKAT ANAK
Dalam mengasah bakat anak, orangtua perlu menemukan cara sendiri agar tidak mengeksploitasi atau memaksakan kehendak. Walaupun orangtua dan anak mempunyai bakat yang sama, tentu saja cara mengasahnya pasti berbeda. Berikut cara mengembangkan bakat anak yang bisa orangtua lakukan.
- Perhatikan hal yang menarik perhatian anak
Anak biasanya lebih tulus terhadap sesuatu, jadi ketika tidak suka, ia benar-benar tidak tertarik. Sebaliknya, kalau anak sangat menyukai sesuatu, tentu akan terlihat antusias. Ingat, bakat anak tidak hanya terbatas pada melukis, menyanyi, dan bermain musik. Masih banyak bakat lainnya, misalnya anak percaya diri tampil dan berbicara di depan umum, mungkin ia berbakat menjadi seorang pembawa acara (MC) atau bisa juga menjadi da’i, apabila diarahkan dengan baik pendidikan agamanya.
- Membiarkan anak melakukan yang ia sukai
Orangtua perlu memberi ruang pada anak untuk berkreasi dan eksplorasi kemampuan dalam diri. Ayah dan Bunda mungkin perlu berdiskusi dengan anak mengenai kegiatan yang ia sukai dan tidak ia sukai. Hal tersebut akan membuat orangtua lebih muadah mengerti hal yang anak butuhkan.
- Menambah pengalaman anak
Setelah mengetahui hal yang ia sukai, cara mengembangkan bakat anak adalah dengan menambah pengalamannya terhadap sesuatu. Ayah Bunda dapat mengajak anak ke tempat-tempat yang ia suka di mana ia bisa belajar. Sebagai contoh, anak suka bercerita tentang tanaman dan pepohonan, ajak ia ke taman dan tunjukkan berbagai jenis flora yang ada di sana. Sementara itu, bila anak suka berlari-larian, melompat-lompat tidak bisa diam dan cenderung hyperaktif, mungkin bisa orangtua mengajak anak les yang berhubungan dengan olah raga seperti futsal, badminton atau gymnastic untuk menyalurkan tenaga dan kesenangannya.
- Beri jeda istirahat
Beri jeda untuk anak istirahat dari berbagai aktivitas yang mengasah bakat, hal ini bertujuan agar anak tidak cepat merasa bosan, lelah, bahkan tidak tertarik lagi. Biarkan anak bermain tanpa harus terbebani dengan embel-embel mengembangkan bakat anak.
- Diharapkan Orangtua tidak terlalu berekspektasi tinggi
Ekspektasi tinggi dapat menjadi beban anak dan orangtua. Anak menjadi terpaksa saat orangtua memaksakan kehendaknya. Oleh sebab itu, penting untuk orangtua melihat suasana hati atau mood anak saat sedang melakukan aktivitas yang disukainya. Apakah anak merasa senang dan gembira atau sedang bermalas-malasan. Jika anak senang melakukan aktivitasnya biarkan ia untuk menekuni bakatnya, apabila anak terlihat bosan dan malas-malasan dalam melatih bakatnya, maka biarkan ia melakukan aktivitas lain diluar dari aktivitas sehari-harinya.
Menggali serta mengembangkan bakat dan minat anak memang tak selalu mudah, perlu kesabaran dan motivasi dari Orangtua agar potensi anak dapat termaksimalkan. Diharapkan Orangtua tidak terlalu memaksakan dan malah membuat anak terbebani dengan harapan yang tinggi dari Orangtua. Serta tidak lupa berikan anak apresiasi atas aktivitas positif yang telah ia lakukan. [YAM]
Sumber:
https://edukasi.kompas.com/read/2020/02/22/11411051/orangtua-ini-5-cara-kenali-minat-dan-bakat-anak-sejak-dini?page=all.
https://hellosehat.com/parenting/anak-6-sampai-9-tahun/perkembangan-anak/mengembangkan-bakat-anak/
https://pintek.id/blog/cara-mengetahui-minat-dan-bakat-anak/